Post Page Advertisement [Top]

Desa Pramuka LebakharjoEdukasiPramuka

Hari Pertama KPN 2018 Desa Pramuka Lebakharjo Jawa Timur


Alhamdulillah.. kali ini saya akan merangkum kegiatan hari pertama KPN 2018.

Jam analog gawai pintar terlihat 03.35 waktu indonesia barat. Waktu ini sama dengan daerah asalku Bengkulu. Namun semua berjalan lebih cepat karena Kota Malang lebih dahulu melihat matahari terbit. Jadi suasana disini lebih cepat sekitar 30-45 menit dari Bengkulu. Jika di Bengkulu subuh pukul 05.00 pagi maka di Malang subuh pukul 04.30 wib. Otomatis aktifitas lainnya akan berjalan lebih cepat.

Karena masih sangat pagi, tubuh ini masih bermalas-malasan diatas kardus sebagai alas tidur malam ini. Kami pembina putra sebagian berada di atas lantai dua sebagian lagi di bagian bawah dengan karpet dan selimut. Pembina putri alhamdulillah ditempatkan sangat layak di sebuah ruangan. Mengapa saya pakai kardus hee.. karena sleping bad saya di ruang istirahat putri. Saya tidur paling akhir malam ini. Kakak-kakak lainnya sudah tertidur sejak pukul 10.00 tadi malam.

Subuh berjamaah di mushollah Balai Desa Taman Asri cukup mendecak kagum pada jamaah. Sebagian besar berduyun-duyun bergantian subuh berjamaah di mushallah ukuran 6x6 ini. Air keran untuk berwudhu terasa menyusup ke pori-pori kulit. Dinginnya serasa kampung halaman mertuaku di Curup Bengkulu.

Kami kemudian duduk melingkar pada sebuah karpet di tempat menginap malam tadi. Menyusun rencana dan persiapan menuju desa Pramuka Lebakharjo. Setelah sarapan kamipun berkumpul di lapangan di depan Sekolah Dasar Negeri Taman Asri. Para pembina, pelatih, dan kapusdik dari seluruh kwarcab dan kwarda se-Indonesia berkumpul menjadi satu.

Mengingat medan dan jarak tempuh ke desa Pramuka yang ektrem, menjadikan pertimbangan agar angkutan menuju lokasi dilakukan secara bergantian. Elf dn truk muatan barang dan penumpang hilir mudik mengangkut 4.120 para pembina se-Indonesia yang tergabung di Siaga, Penggalang, Penegak, Pelatih Pembina, dan Kapusdik. Alhasil jam keberangkatan menuju lokasi variatif sesuai golongan.

kwarcab kota Bengkulu sudah berpisah dengan masing-masing tingkatan golongan. Saya dengan kak Helmi yang sama-sama pembina penggalang berbaris di bagian penggalang. Cukup lama kami menunggu angkutan untuk berangkat.

Sekitar pukul 10.00 wib barulah kami berangkat dengan menggunakan sebuah truk. Angkutan barang dan penumpang terpisah. Saya dan kak Helmi juga sudah berpisah mengingat homestay kita juga berbeda kecamatan.

Pada saat perjalanan menuju lokasi. Benar-benar menantang, medan yang cukup ekstrem. Wajar saja jika panitia menolak perjalanan pada malam hari menuju lokasi. Saya sangat yakin di beberapa titik ekstrem belum dilengkapi dengan lampu jalan dan juga terlihat licin. Daerah tujuan ini benar-benar sebuah desa yang jauh dari perkotaan. Jalan yang sempit dan menanjak dan menurun hanya bisa dilewati oleh sopir yang terbiasa dengan medan ini. Dari truk yang kami tumpangi tampak dari atas kami melihat sebuah perkampungan penduduk berada di antara dua bukit besar. Perkampungan itulah yang akan kami tuju dengan nama Desa Pramuka Lebakharjo.

Sekitar pukul 11.20 kami sampai di lokasi. Sambil melemaskan otot dan peregangan pada saat mobil berhenti kami melihat lapangan utama giat KPN 2018. Melewati sebuah perkemahan penggalang yang tertata rapi dengan adik-adik dan pembinanya.

Turun dari truk kami masih harus menunggu angkutan barang terlebih dahulu. Setelah itu melapor kepada panitia penempatan rumah inap. Alhamdulillah ojek sudah siap dan saya menuju rumah Bapak Riadi di RT.28.

Bertemu beliau selintas teringat mertua saya di Curup. Maklum mertuku masih keturunan Jawa. Saya kemudian dipersilakan masuk dan berbenah. Mandi setelah sejak kemarin badan ini belum tersentu air hee.. kemudian shalat di ruang shalat beliau. Kami terlibat percakapan yang menyenangkan. Beliau pertama kali mendengar kata Bengkulu yang terlintas adalah manusia harimau hahaha. Saya kaget, saya pikir akan bertanya tentang raflesia dan batik besurek yang saya kenakan di detar kepala ini.

Saya kemudian makan siang bersama di rumah anaknya. Kakak pembina yang satu rumah dengan saya belum tiba. Kemudian saya lanjutkan dengan perkenalan dan mendengarkan profil singkat desa Pramuka Lebakharjo.

Bapak Riadi kelahiran tahun 1956 memiliki 2 orang putri. Alhamdulillah sudah berkeluarga semua dan sukses. Satu berada di samping rumah beliau dengan aktifitas membuka warung toko manisan dan petani sukses seperti beliau. Satu lagi juga sukses di daerah Ponorogo ikut suaminya disana.

Bapak Riadi adalah salah satu pendiri Pramuka di Lebakharjo. Saya merasa sangat beruntung mengenal beliau. Datang lebih awal dan mendengarkan rekam jejak desa Lebakharjo dari seorang Pramuka di desa Pramuka. Sebelum tahun 1976 untuk memasuki desa Lebakharjo tidak bisa menggunakan kendaraan transportasi. Kita harus berjalan kaki sejauh 14 km dari Taman Asri. Kondisi jalanan yang masih setapak dan darurat tidak menjadi alasan untuk dilewati karena inilah satu-satunya cara untuk mobilitas terlancar.

Jalanan ini adalah hasil pengerjaan masyarakat secara mandiri pada tahun 1968. Masyarakat bersama-sama mencari posisi jalan yang tepat sesuai medan yang terjal. Hingga didapatlah jalan yang dapat digunakan namun masih darurat. Pada tahun 1976 mobil sudah dapat masuk ke desa Lebakharjo dengan jalan itu. Tahun 1978 Presiden Soeharto datang untuk menghadiri Giat Asia Pasifik. Pada tahun itu juga jalan semula belum terjamin kualitasnya dimulailah pengerjan jalan dengan hotmik. Pendirian tempat ibadah berupa sebuah unit masjid Al-Amiin, sebuah gereja, pembuatan jembatan, dan tentunya perbaikan jalanan.

Pada tahun 1993 Pak Harto atau Soeharto presiden kedua RI kembali menghadiri pertemuan besar Pramuka. Pertemuan ini disebut dengan istilah Comdeca. Pada saat itu semua kebutuhan desa sudah sangat layak terpenuhi diantaranya listrik juga sudah semakin membaik dan perbaikan jalan yng semakin sempurna.
Mengapa disebut desa Pramuka?

Pada tahun 1976 cuma ada beberapa orang pramuka di Lebakharjo. Kemudian Pramuka Lebakharho dikenal oleh kwaran, kwarcab sampai kwarda Jawa Timur. Oleh instruksi Gubernur Bupati memberikan amanah kepada Kades atau Kepala Desa untuk mendata di setiap RT dan RW siapa saja yang tidak menjadi hansip maka wajib mengikuti dan menjadi Pramuka. Tak terkecuali pemuda-pemuda yang sudah menikah sekalipun.


Kecamatan mengadakan kemah pada tahun 1976 sebanyak 27 tenda.  Kecamatan Sukamaju A dan B yang dipisahkan jalan setapak pada tahun depannya menjadi sekabupaten. Intinya adalah Anak Lebakharjo harus nomor 1 agar ada perkemahan Asia Pasifik. Nomor 1 dalam kegiatan kepramukaan baik jumlah maupun kuantitasnya. Kwarnas Pak Lim menyatakan bahwa Pramuka Paling terbanyak ada di Jatim, dan Lebakharjo adalah ikonnya.

Hingga malam ini saya dan kakak-kakak pembina se-Indonesia diantaranya dari Kalimantan Utara, Maluku, Tidore Kepulauan, Padang, Sumatera Selatan, Maluku Utara, Bangka Belitung, dan saya Bengkulu mengikuti acara ulang janji di kecamatan. Ulang janji yang menggetarkan hati. Menjadi pramuka sejati perekat NKRI. Kata-kata itu merasuk ke dalam sukma. Terpautlah antara Pramuka dan Nilai-nilai Tuhan Yang Maha Esa.

Kepada Kwarnas Gerakan Pramuka, Para Pengururus Kwarda Bengkulu dan Kwarcab Kota Bengkulu, Pimpinan JSIT Wilayah Bengkulu, SAKO Pramuka SIT Wilayah Bengkulu, Mabigus gudep Unggul SDIT IQRA' 1 Kota Bengkulu, Panitia KPN 2018, Para pembina se-Indonesia, Bapak Riadi dan keluarga terima kasih untuk kesempatan menimbah ilmu disini. Kami akan betah mengikuti setiap agenda yang terencana. Semoga Allah SWT Menautkan hati-hati kita. Aamiin

Baarakallahu fikum jaamiian

sampai jumpa di tulisan berikutnya

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib