Post Page Advertisement [Top]

 

Gemuruh Hati di Malam Jumat: Panggilan dari Multazam



10 November 2025. Jarum jam merangkak pelan menuju larut, dan selubung malam Jumat terasa kian khusyuk. Saya sedang terlibat dalam diskusi Zoom yang intens, namun tiba-tiba fokus saya terkoyak oleh getaran ponsel yang membandel. Sejak sore, rentetan panggilan tak terjawab sudah menghiasi layar, semuanya dari satu nama yang kini sedang jauh di Tanah Suci: Yusuf. Murid saya.


Saat itu juga, saya tahu ini bukan panggilan biasa. Rasa ingin tahu bercampur haru mendorong saya untuk segera menyambutnya.


"Assalamualaikum, Nak," bisik saya.


Namun, jawaban yang saya terima bukanlah sapaan, melainkan gemuruh doa yang memecah kesunyian kamar saya. Di seberang sana, suasana begitu sakral: saya mendengar deru isak tangis yang tertahan, lantunan takbir yang menggema perkasa, dan suara Yusuf yang bergetar.


"Ustadz.." suaranya hampir tak terdengar, "kami sedang di Multazam... Saya pegang telepon ini... Silakan panjatkan doa..."


Saya terperangah. Multazam! Dinding Ka'bah yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah, tempat yang diyakini Rasulullah SAW sebagai ladang pengabulan doa. Seketika, dinding Zoom dan jarak ribuan kilometer runtuh.


Saya memejamkan mata, membiarkan jiwa saya terbang melintasi batas samudra. Di telinga saya, doa-doa Yusuf dan keluarganya menjadi jembatan spiritual. Saya merasakan aura suci itu merasuk, memaksa air mata bahagia membasahi pipi. Sebuah anugerah tak ternilai, sebuah fasilitasi spiritual yang nyaris mustahil.


Saya sangat senang, tetapi juga dirundung haru yang mendalam.


Meskipun raga saya terikat di ruangan ini, jiwa saya sujud bersama mereka, bersandar pada tembok suci Ka'bah. Momen ini adalah sumpah. Dengan keyakinan yang menggelegak di dada, saya bergumam: Ini hanya perkenalan virtual, ya Allah. Saya tahu, saya sangat yakin, bahwa suatu saat nanti Engkau akan memanggil saya. Engkau akan izinkan hamba untuk beribadah dan bersujud dengan sempurna, di tempat yang penuh berkah itu.


Aamiin ya Rabbal 'Alamin. Panggilan malam Jumat itu bukan hanya telepon; ia adalah janji suci yang dititipkan melalui seorang murid yang tulus, Yusuf.

 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin Tiktok @EfriDeplin juga YouTube Efri Deplin dan MrDeplinChannel. Terima kasih semoga menginspirasi.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib