Mencapai Keistiqomahan: Empat Pilar Menjaga Konsistensi Diri
Keistiqomahan
adalah kunci untuk menjalani hidup yang penuh berkah dan bermakna. Istilah ini
sering diartikan sebagai sikap konsisten dalam berbuat baik, tidak mudah goyah,
dan teguh pendirian di jalan yang benar. Namun, bagaimana cara meraih dan
menjaganya di tengah tantangan hidup yang dinamis? Jawabannya terletak pada
empat pilar kokoh yang saling menopang, seperti yang disampaikan oleh Ustad
Suherman, hari Sabtu 23 Agustus 2025.
1. Aqidah dan Mahabbah: Fondasi Hati yang Kokoh
Pilar
pertama adalah Aqidah, yaitu keyakinan mendalam yang menjadi prinsip
hidup. Aqidah menuntun kita untuk bertanya: "Kenapa saya hidup?",
"Untuk apa saya menjadi seorang ayah, suami, atau anak yang baik?".
Ketika kita menemukan jawaban bahwa semua peran dan perjuangan hidup adalah
bagian dari ibadah kepada Allah, maka kita memiliki alasan kuat untuk tetap
konsisten. Prinsip hidup yang kuat inilah yang menjadi jangkar saat badai
datang.
Aqidah
harus diperbarui dan dikuatkan oleh Mahabbah, atau rasa cinta. Rasa
cinta kepada Allah adalah sumber energi yang tak pernah habis. Ketika iman kita
diperbarui melalui ibadah yang tulus, seperti pergi ke masjid untuk shalat
berjamaah, kita merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. Kedekatan ini akan
memunculkan rasa cinta yang mendorong kita untuk berbuat baik secara konsisten,
bukan karena paksaan, melainkan karena kerinduan akan rida-Nya.
2. Bi'ah (Lingkungan): Komunitas yang Menjaga Kita
Manusia
adalah makhluk sosial yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Bi'ah
atau lingkungan, baik itu di tempat kerja, sekolah, maupun komunitas, berperan
penting dalam menjaga keistiqomahan. Berada di tengah orang-orang yang memiliki
tujuan serupa akan memotivasi kita untuk terus maju. Lingkungan yang positif,
di mana setiap anggotanya saling mengingatkan dalam kebaikan dan sabar, akan
menjadi benteng dari godaan dan tantangan.
Konsep
berjamaah adalah contoh nyata bagaimana lingkungan menjaga
keistiqomahan. Shalat berjamaah, pengajian, atau kegiatan sosial bersama,
menciptakan sebuah sistem pendukung yang membuat kita merasa tidak sendirian
dalam perjuangan. Saat kita merasa lelah, melihat keteguhan orang lain akan
membangkitkan kembali semangat kita.
3. Syariat: Aturan yang Menjaga Keteraturan Diri
Agar
keistiqomahan tetap terjaga, kita membutuhkan panduan yang jelas. Syariat
berfungsi sebagai aturan dan batasan yang membuat hidup kita tertib dan teratur
sesuai dengan landasan Islam. Syariat mengajarkan kita untuk disiplin dalam
menjalankan ibadah, seperti shalat lima waktu tepat pada waktunya, berpuasa di
bulan Ramadan, atau mengeluarkan zakat.
Disiplin
yang terikat oleh syariat ini akan membentuk karakter yang kuat. Ketika kita
terbiasa mengikuti aturan, kita akan lebih mudah menolak hal-hal yang tidak
sesuai dengan prinsip kita. Dengan menjalankan syariat, kita tidak hanya
menjaga hubungan dengan Allah, tetapi juga menjaga diri kita dari hal-hal yang
merusak keistiqomahan.
4. Doa: Senjata Paling Kuat
Terakhir,
namun yang paling penting, adalah Doa. Sehebat apa pun usaha dan
lingkungan kita, pada akhirnya kita membutuhkan pertolongan dari Allah. Doa
adalah bentuk pengakuan bahwa kita adalah hamba yang lemah dan hanya bisa
konsisten karena kekuatan-Nya.
Menguatkan
doa berarti mempercayai bahwa doa adalah kekuatan terbesar. Salah satu doa yang
bisa kita amalkan adalah: "Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa
syukrika wa husni 'ibadatik." (Ya Allah, bantulah aku untuk
senantiasa berdzikir, bersyukur, dan beribadah kepada-Mu dengan baik). Doa ini
adalah permohonan langsung kepada Allah agar Dia memampukan kita untuk
beristiqomah. Doa akan menjadi jembatan antara usaha kita dan pertolongan dari
langit, memastikan perjuangan kita tidak sia-sia.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin Tiktok @EfriDeplin juga YouTube Efri Deplin dan MrDeplinChannel. Terima kasih semoga menginspirasi.