Post Page Advertisement [Top]

 

Alhamdulillah hari ini Rabu 13 September 2023 kami kembali melaksanakan edutrip dalam rangkaian pembelajaran di bulan Agustus dan September. Kali ini trip di dalam kota tepat di tepi Samudra Hindia (ea..ea.. gayanya hehe). Namanya adalah LATUN (Lestari Alam Laut Untuk Negeri) yang beralamat di Area, Tapak Paderi, Bencoolen street, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38116.



Seputar Latun

Latun adalah sebutan sebuah daerah di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu yang terletak tepat di perbatasan Bengkulu dan Lampung. Oleh sebab itu maka budidaya dan penangkaran di daerah Kota Bengkulu ini disebut dengan LATUN dan diakronimkan dengan Lestari Alam Laut Untuk Negeri.

VISI DAN MISI

Visi : Mitra stategis dalam menginisiasi, mendorong, mengembangkan dan mengawal pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut dengan model pengelolaan secara berkelanjutan meningkatan kesejahteraan masyarakat lokal berdasarkan kondisi dan karakteristik wilayah di Indonesia, dan dilakukan secara partisipatif.

Untuk menjalankan visi, LATUN berfokus pada 4 (empat) misi utama, yaitu:

Pengembangan Kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan, melibatkan pemerintah, swasta, masyarakat dan pihak terkait lainnya;

Menggalang dan Mendorong merumuskan kebijakan, perencanaan, strategi dan pola pengelolaan pesisir dan laut pada kawasan konservasi ekosistem, habitat dan jenis;

Pemberdayaan dan Pendampingan Masyarakat Lokal, Nelayan, Masyarakat Pesisir dan Kepulauan, termasuk masyarakat Adat dan Nelayan kecil/ Tradisional dengan berbagai inovasi, kreasi serta best practices dalam membangun berbagai usaha dan ekonomi skala kecil, menengah, dan yang relevan terkait jasa-jasa kemaritiman, ekowisata dan peran gender;

Menggalang dan mendorong peran dan partisipasi generasi muda dan komunitas dalam menginspirasi tanggung jawab bersama pengelolaan pesisir dan laut dan kelautan lainnya dengan kampanye dan advokasi kebijakan untuk merespon dan memberi input untuk berbagai kebijakan pengelolaan pesisir dan laut. (sumber : https://www.latun.or.id/berita/profil/profil-latun)


Perjalanan Seru dan Menyenangkan

Seperti biasa angkutan kota (angkot) yang menjadi mitra sudah menunggu sejak tadi pukul 07.30 wib di parkiran. Kami semua masuk ke mobil angkot mulai dari kelas 3A hingga 3D membersamai anak-anak Aulad dan Banat tepat pukul 08.00 wib start dari sekolah. Cuaca cukup terik pertanda hari ini sangat cerah menambah suasana gembira mengimbangi birunya langit sebiru hari ini.

Perjalanan yang mengasikkan karena sudah lama sahabat kecil 3D Hussain Bin Ali SDIT Iqra`1 Kota Bengkulu belum melaksanakan perjalanan serupa sejak naik ke kelas tiga. Terakhir kita pernah menjelajahi kolam renang di Talang Tirta Pematang Gubernur. Sahabat kecil 2D Hussain Bin Ali waktu itu sangat antusias dengan moment ini. Banyak tempat yang mereka kunjungi, ada juga Benteng Marlborough yang juga kelihatan dari Penangkaran Penyu Latun di sini. Setelah sejenak melepas lelah kami kemudian membuka acara secara resmi. Sambil menikmati udara pagi yang menyegarkan, suasana pantai dengan pasirnya yang membentang manjadi pertanda bahwa kami harus tunduk dengan “aturan alam” lingkungan dan penuh syukur atas kehadirat sang pencipta Allah SWT.



Mengenal Jenis-Jenis Penyu

Berdasarkan informasi dari kak Amel yang membimbing kami di Latun ada beberapa jenis penyu yang ada di Indinesia. Berikut adalah penyu yang ada di Indonesia:

Penyu Hijau (Chelonia Mydas)

Penyu Hijau memiliki uraian fisik, ekologi dan habitat : Memiliki warna kuning kehijauan atau coklat hitam gelap, Cangkangnya bulat telur bila dilihat dari atas dan kepalanya relatif kecil dan tumpul. Ukuran panjang adalah antara 80 hingga 150 cm dan beratnya dapat mencapai 132 kg. Penyu hijau tersebar di wilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan

Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea)

Penyu lekang termasuk di antara jenis penyu terkecil, dengan berat 31-43 kg. Memiliki warna karapasnya abu-abu kehijauan, Bersifat vegetarian atau pemakan lamun.

Penyu Pipih (Natator Depressus)

Karapas dewasa memiliki panjang rata-rata 90 cm (35 in). Bentuk rendah rendah berkubah, tepi yang terbalik. Bagian atas merupakan bagian perut berwarna zaitun abu-abu, dan lebih pucat. Sepasang sisik tunggal terletak di bagian depan kepala. Penyu pipih merupakan omnivore.




Gambar penyu dan keterangan lengkap PP serta Hewan Dilindungi

Sumber: https://diskan.karawangkab.go.id/berita/detail/status-perlindungan-penyu-di-dindonesia-1658895346

 

Penyu Tempayan (Caretta Caretta)

Warna karapasnya coklat kemerahan, kepalanya yang besar dan paruh yang bertumpuk (overlap). Memiliki panjang 70 cm -210 cm dengan berat 135 kg – 400 kg. Memiliki lima buah sisik di kepala bagian depan (prefrontal), umumnya terdapat empat pasang sisik coastal dan Lima buah sisik vertebral.

Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata)

Bentuk kepala yang memanjang dan meruncing serta memiliki sebuah paruh yang tajam. Memiliki karapas berwarna hitam dan bintik coklat. Rata-rata penyu sisik dewasa diketahui dapat tumbuh sampai sepanjang 1 meter dan berat sekitar 80 kg. Lengan penyu sisik memiliki dua cakar yang terlihat pada setiap sirip. Memiliki karakteristik penyu sisik yang sangat mudah terlihat adalah susunan skat yang menghiasi karapak.

Baca Juga Wisata Bengkulu yang Layak Dikunjungi

Penyu Belimbing (Dermochelis Coriaceae)

Memiliki karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah belimbing berwarna gelap. Memiliki karapaks yang tidak ditutupi oleh tulang, namun hanya ditutupi oleh kulit dan daging berminyak. Berat dapat mencapai 700 kg dengan panjang dapat mencapai lebih dari 305 cm.

Sumber: https://diskan.karawangkab.go.id/berita/detail/status-perlindungan-penyu-di-dindonesia-1658895346

Penyu di Perairan Bengkulu

Penyu memiliki jumlah yang sangat sedikit. Oleh sebab itu pula penyu disebut dengan hewan langka. Karena bekeradaannya yang sudah jarang ditemukan maka masyarakat sipil dilarang untuk memelihara penyu. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mengendalikan pemburuan penyu yang masih sering terjadi. Dari 35 penyu atau tukik (anak penyu yang baru menetas) aka nada hanya 1 ekor yang bias selamat hingga tumbuh dewasa. Bahkan ada beberapa ahli yang mengatakan dari 1000 tukik hanya ada 1 yang dapat bertahan hidup hingga dewasa.


Edutrip Latun Bengkulu

Semua murid dari kelas 3A hingga 3D antusias mendengarkan penjelasan kak Amelia dan tim. Mereka diajak berselancar hingga ke beberapa belahan laut dunia. Terlihat sesekali ada yang mengangkat tangan tanda ingin berpartisipasi. Kak Amel juga tidak kalah seru memberikan doorprise berupa gantungan kunci dengan pola penyu. 

Mereka diberikan penjelasan apa itu penyu? Mengapa penyu itu sedikit dan tidak boleh dipelihara secara pribadi dan lain sebagainya. Untuk diketahui selain predator alami di lautan lepas, penghalang pertumbuhan penyu disebabkan antara lain oleh banyaknya sampah plastik yang tidak terurai dan mengapung di lautan. 

Sampah-sampah plastik tersebut mengapung dan bagi penyu itu merupakan makanan bagi mereka. Oleh sebab itu kita juga harus menyadari pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah plastik bahkan membutuhkan ratusan hingga ribuan tahun untuk bisa terurai.

Kak Amelia juga menceritakan pengalamannya saat meneliti penyu yang mati di tepi pantai. Setelah dilakukan pembedahan isi dari tubuh penyu tidak lain adalah plastik, kantung kresek, sedotan mineral dan lain sebagainya. Sangat miris dan sungguh sangat memperhatikan. 

Menurut informasi yang disampaikan kak Amel ada setidaknya 3 jenis penyu yang ada di perairan Bengkulu. Penyu-penyu tersebut tersebar di berbagai perairan laut Bnegkulu. Ketiga penyu di atas antara lain adalah Penyu Hijau, Penyu Belimbing dan Penyu Lekang.

Oh iya masih ingat apa saja penyu yang ada di perairan Bengkulu? Nah kalian bisa menebak tidak? Apa ciri-ciri dari ketiga penyu di atas? Komen di kolom komentar ya

Karena hari sudah mulai meninggi kami segera pulang lagi ke sekolah, sampai jumpa di agenda selanjutnya ya

Jangan lupa kunjungi LATUN di sini ya  atau Kunjungi Instagram fasilitas yang bisa didapatkan daintaranya adalah Spot foto: Rumah bumbung, Rumah pintar/ marine library, Landmark marine edu park, Landmark Penyu, Fasiltas: Toilet 3, kamar bilas 2, Musholah 1, Ruang semi outdoor 10x8.

 

 













Sumber: 

https://www.latun.or.id/berita/profil/profil-latun

https://diskan.karawangkab.go.id/berita/detail/status-perlindungan-penyu-di-dindonesia-1658895346

https://diskan.karawangkab.go.id/berita/detail/status-perlindungan-penyu-di-dindonesia-1658895346

16 comments:

  1. Wah seru banget nih jalan-jalannya sambil belajar mengenal Penyu. Ternyata penyu banyak jenisnya ya. Penyu sebagai hewan langka perlu kita lestarikan ya kak. Meski tidak mudah karena memerlukan banyak kerjasama. Yuk bisa yuk jaga Penyu 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget kak jalan-jalan sambil belajar. Ini salah satu program sekolah sih, kali ini anak-anak diajak ke pengakaran Latun. Ga puas masinnya sampe ga mau pulang, apalagi diberi edukasi tentang Penyu asik banget pokoknya.

      Delete
  2. Baru ya Kak tempatnya. Pinginlah ke sini. Penasaran sama jenis-jenis penyu yang ada di sini Kak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ga, ini sudah lama beropereasi. Sebelumnya saya bareng anak-anak sekeluarga ke sini waktu itu sempat lihat Latun atau Penyu yang besar karena tertangkap nelayan. Nah oleh Latun didiamkan dulu di penangkaran sebelum dilepas kembali ke laut. Kalau yang kali ini saya mengajak murid di sekolah bersama-sama belajar dan mengenal Penyu. Asik banget pokoknya kepoin link dan instagramnya kak.

      Delete
  3. Seru banget inii healing sambil belajar juga kereen jadi pengen coba juga mengenal penyu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pake banget asiknya ga pake nawar hehe, traveling sambil belajar dan bermain bersama alam pokoknya sangat menyenangkan deh, kenal Penyu di Seluruh Dunia dan kenal lebih dekat Penyu yanga ada di perairan Bengkulu.

      Delete
  4. Seru banget mba jalan-jalannya. Beneran teredukasi tentang jenis-jenis penyu laut ya. Bagus nih buat ide literasi healing ya, jd gak melulu soal hiburan

    ReplyDelete
  5. penyu tu ternyata banyak jenisnya ya, pengen ngajak anak kesini buat edukasi pasti seru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah keputusan yang tepat nih kak, ajak aja kakak anak-anaknya kesini bisa main ke pantai juga lihat pukek mendarek juga sih

      Delete
  6. Pengen ajak anakku ke sini jadinya mba, baru setahun dia tapi suka banget sama hewan-hewan apaalagi di sini bisa eksplore banget ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak bagus tuh anaknya dibawa main ke sini, banyak spot cantik di sana. Kakak juga bisa ajak mengenal beberapa biota laut di LATUN ini.

      Delete
  7. Jadi sebenarnya penyu itu tidak tahu ya apakah plastik itu makanan mereka atau bukan..misalnya dari baunya gitu. Kayak kucing kalo baunya bukan makanan gak dimakan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar kak dalam benaknya itu adalah makanan jadi secara tidak langsung ia akan memakan dan menelan apa saja yang mengapung di laut. Bisa dibayangkan ya kak gimana nasib biota laut kita padahal mereka sudah hampir punah dan terancam terus keselamatannya. Sama-sama menjaga ya kak.

      Delete
  8. Waahh seru juga nih tripnya, jadi bisa sekalian belajar tentang hewan-hewan laut yang ada ya. Anak-anak pasti excited banget itu.

    ReplyDelete
  9. Kok baru tau aku pak. Masyarakat umum boleh masuk situ? Di mananya tapak ini?

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib