Hobi Musik Hingga Album Mini

 

Ada yang bilang hidup tanpa musik bagaikan makan tanpa garam. Ah ini pasti bagi orang-orang suka musik saja tentunya. Paling juga bagi yang ga suka musik argumentasi di atas sekedar dalih bermusik sama halnya unfaedah. Lebih ekstrim lagi ada yang bilang musik itu haram. Wih menakutkan sekali kawan.

Dokumentasi pribadi: foto bersama bang Isman Hijjaz Nasyid dan teman-teman di sekolah

Setelah ditelusuri banyak juga yang berhubungan dengan musik. Mulai dari alat musik itu sendiri yang juga banyak macamnya. Ada alat musik tiup, alat musik ritmis, alat musik petik, alat musik tepuk, dan lain sebagainya. Ada juga yang berhubungan dengan olah vokal. Berbicara olah vokal tidak bisa dipisahkan dengan bernyanyi.

Saya cenderung menyukai musik walaupun cuma bisa memainkan alat musik tiup sederhana yang disebut dengan recorder. Sebagai seorang guru di Sekolah Dasar penting menguasai alat musik tiup recorder dan pianika. Oleh sebab itu saya juga sudah beberapa kali mengikuti Diklat Bermain Alat Musik yang diadakan Dinas Pendidikan Kota Bengkulu hingga di tingkat nasional dari Kemendikbudristek RI bersama pakarnya langsung.

Dokumentasi pribadi: Daring Belajar Musik Kemedikbudristek RI

Manggung saat masih SMA

Flashback dulu ya waktu itu paling nyamannya bermusik saya ingat betul kalau Kak Adi yang membina kita menyarankan satu lagu untuk dipersembahkan saat pelepasan kelas 3. Kami latihan beberapa lagu dan memilih satu lagi dengan judul Persahabatan dari Suara Persaudaraan. Lagu ini cocok dibawakan pada saat perpisahan. Saya menjadi vokal utama, 2 orang backing vokal dan satu orang sebagai drumer. Pokoknya sangat berkesan sekali rasanya bisa tampil di depan teman-teman dan guru. 

Selengkapnya baca di sini ya  

Mengajar SD Wajib Bisa Solo Song

Nah ini dia sebenarnya suara saya itu pas-pasan. Bisa jadi suara saya masuk kategori hanya sekedar mau bersuara. Jadi wajar ya kalau ditanya teknik vokal dan sebagainya saya tidak tahu. Tapi dengan modal kecil ini saya kemudian membidangi ekstra kurikuler Nasyid di sekolah. Beberapa kali tampil di perlombaan. Paling berkesan saat tampil di Fakultas Teknik UNIB satu-satunya peserta SD ya dari binaan saya. Begitu juga saat acara ulang tahun PGSD Expo Universitas Bengkulu dengan mata lomba solo song saya menurunkan beberapa murid. Bahkan sampai ke O2SN saya akhirnya membawa murid saya berjuang bersama. Tapi belum ada yang lolos ya saingannya berat banget hee.


Pada acara tahunan sekolah dengan suasana puncak tema kami menggagas opening seremonial dari Pagelaran Seni Nusantara. Saya melatih murid saya untuk tampil duet dalam pembukaan dengan menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa dengan syahdu di atas panggung. Saya ingat betul dimana Syifa ini mirip sekali dengan pemenang The Voice of Jerman Claudia Emmanuelle duet santai di depan para tamu undangan. Suaranya yang merdu membius para penonton yang menyaksikan live. 

Selengkapnya di sini ya

Pandemi Bersemi Inovasi Tiada Henti

Ibaratnya sambil menyelam minum air kami memanfaatkan situasi dan kondisi menjadi peluang. Saya sendiri dengan kapasitas yang ada membuat terobosan baru dengan berkiprah jauh pada sistem IT. Mau tidak mau saya melihat gagasan ini perlu dilakukan. Oleh sebab itu saya mengajak rekan sejawat untuk bersama bergerak. Kami menyadari bahwa jaringan bukanlah masalah apalagi dengan Jaringan Provider IndiHome Telkom Indonesia yang memiliki akses luas. Tentu akan membantu dalam pelayanan mutu pembelajaran jarak jauh dengan video pembelajaran.

Dokumentasi pribadi: lagu perdana Ikatan Hati Sesungguhnya

Setelah kami cukup sukses dalam inovasi video pembelajaran, saya akhirnya dilirik sekolah untuk diberikan kesempatan mengcover lagu Izzatul Islam yang berjudul Doa Rabithah. Nuansa dalam lagu ini saya ubah menjadi hubungan erat antara murid guru dan orang tua seperti yang digaungkan oleh mas menteri dan Trilogi Pendidikan Indonesia. Saya akhirnya berhasil mengcover lagu Izzatul Islam dengan upaya sebelumnya yakni saya berusaha meminta izin sebagai sebuah usaha dan tata cara cover lagu standar bagi pelantun yang bukan pemiliknya. Izzatul Islam yang saya hubungi via telepon dan WhatsApp dengan senang hati memberikan izin. Mas Agus di ujung telepon dengan senang hati memberikan izin setelah berkomunikasi dengan managemen barunya.

Rekaman dan Shooting Video Klip Perdana

Akhirnya singkat cerita saya dan beberapa teman menjadi vokalis utama. Kami tugasnya tidak lain adalah penyanyi sebagai vokal utama. Setelah kami selesai rekaman suara barulah teman-teman lainnya turut serta shooting video bersama-sama. Kami berlima juga tentu ikut bergabung dan ini merupakan pengalaman perdana kita semua. Jadi hasilnya Alhamdulillah cukup mengesankan. Secara masih pandemi jadi semuanya dilaunching secara daring. Alhamdulillah Internet Provider IndiHome Telkom Indonesia memberikan pelayanan maksimal sehingga dalam acara launching ini berjalan baik dan lancar. 

Selengkapnya baca juga ini ya

Pada akhirnya di setiap tahun ajaran berakhir kami selalu menyempatkan untuk membuat cover lagu. Sampai pada sebuah kesempatan saya diperkenankan mencipta lagu sendiri untuk perpisahan. Saya membuat judul lagu dengan judul "Pesan Perpisahan" dimana di dalamnya terdapat ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah dan di akhiri dengan cita-cita mulia pertemuan guru dan murid di hari akhir nanti.

Mini Album Perdana

Pada akhir tahun ajaran 2022/2023 ini saya juga diberikan kesempatan untuk cover lagu. Kali ini cukup sat set sat set karena waktunya hampir saja tidak terkejar. Dengan berbagai pertimbangan kami sepakat untuk beralih gendre. Semula saya terbiasa cover lagu haroki dari tim nasyid nasional yakni Izzatul Islam namun kali ini saya akan cover lagu dari negeri Jiran Malaysia dengan airan nasyid pop.

Dokumentasi pribadi: mini album perdana

Seperti halnya di awal tulisan ini saya buat. Izin dari pihak Nasyid Hijjaz perlu didapatkan. Saya akhirnya mencari link agar terhubung dengan managemen Nasyid Hijjaz yang ada di Malaysia. Bagaimana caranya agar saya bisa terhubung? Lagi-lagi saya sangat terbantu dengan fasilitas Internet Provider IndiHome yang menjadikan saya bisa terhubung dengan baik dari Bengkulu ke Malaysia karena kualitas terbaik Telkom Indonesia. Saya sempat ngobrol ringan via video call dan beberapa kali kami terus terhubung dengan baik. Intinya kami diberikan izin untuk memakai lagu mereka dan ini sebuah capaian fantastis yang diberikan oleh Hijjaz Nasyid Alhamdulillah.

Dokumentasi pribadi: foto bersama bang Isman Hijjaz Nasyid dan teman-teman di sekolah

Saya akhirnya mengcover lagu dari tim nasyid Hijjaz dengan judul Terima Kasih Segalanya. Nada tinggi yang disajikan dalam lagu ini saya buat lebih soft dengan turun satu nada. Saya mempertimbangkan semua teman-teman dalam menyanyikannya. Kami memilih arena out door dan tema religi di Berendo Bengkulu ext Masjid At Taqwa Kota Bengkulu. Alhamdulillah semua berjalan lancar penuh dengan rasa ukhuwah, sukacita, dan persahabatan. 

Selengkapnya di sini ya

Dari sekian lagu yang sudah kami buat beberapa tahun ini akhirnya kami bisa membuat mini album yang akan menjadi sebuah kekayaan intelektual dari sekolah. Album ini tidak untuk dikomersilkan namun ini dapat menjadi sebuah bukti dari perjalanan yang selama ini kami lalui. Rasa puas tentu ada menyelimuti seluruh elemen yang terlibat. Namun rasa puas juga tidak akan memutuskan semangat perjuangan kami untuk tetap berkiprah lebih jauh di dunia pendidikan. Terima kasih Internet Provider IndiHome yang senantiasa memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan Telkom Indonesia.

 

Comments

  1. Selain menjadi seorang narablog, ternyata Mas Efri juga punya hobi bermusik dan cocok menjadi musisi.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.