Obrolan kami di rumah terlihat sangat santai, "Besok Adzka ikut lomba Puzzle bang" cerita istriku. "Oh begitu, kok bisa ikut?" selidikku. Karena kami sangat tahu bagaimana perkembangan Adzka di sekolahnya. Usut punya usut ternyata Adzka bisa ikut karena Paud IT Auladuna mendapat kuota tambahan sebagai peserta lomba dan tidak semua anak-anak dipilih. Beruntungnya karena umminya disekolah jadi diprioritaskan. Tim intinya sudah dibentuk, Adzka sebagai pelengkap dan sebagai penggembira. Tak apa, itung-itung uji nyali di depan umum dan belajar bersosialisasi. Pengalaman itu sangat berharga. Namun, lihat nanti apa yang terjadi?
Sehari sebelum hari lomba, iya di Ahad itu umminya sedang ada kegiatan di luar sana. Aku sendiri yang menjaga mereka di rumah. Termasuk abang nya, Harrik. Harrik kalau soal puzzle tidak diragukan lagi karena dia sudah membuktikan tahun lalu berhasil menjadi juara 2. Harrik masuk daftar tim inti lomba Puzzle.
Sekali lagi Adzka hanya sebagai pelengkap untuk bermain puzzle, bukan tim inti. Namun pagi menjelang siang itu, saya berfikir masih ada waktu untuk melatihnya dengan baik. Celotehan Adzka yang sejak kemarin membuat saya juga semangat. "Abi besok Adzka lomba Puzzle di Iqra'1" ungkapnya. "Wah hebat doong" jawabku semangat. "Abi sekolahnya dimana?" maksudnya dia tanya dimana saya mengajar hee dan dia sudah tahu juga saya mengajar di sana hee. "Iya Abi juga di Iqra'1" jawabku ringan.
Nah, saat Adzka sedang semangat membicarakan puzzle untuk kesekian kalinya, saya memberikan challenge. "Kita lomba merapikan ruangan ini dan semua mainannya diletakkan di keranjang mainan" secara hari Ahad libur semua mainan keluar dari sarangnya. "Reword nya nanti Abi belikan puzzle" Wah senangnya minta ampun, termasuk abangnya yang sudah SD pingin dibeliin juga. Saya akhirnya memenuhi janji dengan membelikan 4 buah puzzle berbagai ukuran dan berbagai bentuk dan gambar. Mereka bisa bergantian, dan saya perhatikan Adzka memang menunjukkan kemampuannya yang terbaik.
Hari H Lomba Puzzle
Saya masih saja di kelas, membersamai anak-anak di kelas atas. Sekitar pukul 08.30 saya langsung izin turun ke lapangan ingin menyaksikan Adzka berlomba. Saya sengaja melirik dari jauh sampai akhirnya Adzka benar-benar berhasil menyelesaikan lebih awal diurutan ke-9 dari sekitar 70 peserta. Kagum, iya kagum. Allahu Akbar.
Tidak sampai di sana, Adzka masuk Final bersama 29 peserta lainnya. Menurut pengamatan yang saya lihat pada saat Adzka menyusun puzzle, dia terkendala dengan lantai puzzle yang sedikit melengkung sehingga beberapa lama Adzka terpusat konsentrasinya hanya untuk merapikan bagian pinggir puzzel yang sudah disusun, saya berfikir Adzka akan menyelesaikan di urutan 2 atau 3. Takdirnya Adzka berhasil diurutan ke-5.
Saya benar-benar terharu. Melihat latar belakang dari yang selama ini saya ketahui, Adkza mampu memberikan nasihat tersirat dalam momentum kali ini. Alhamdulillah jazakumullahu, selamat ya Adzka. Saya langsung menghampiri dan memberikan selamat dan Adzka mungkin belum tahu maknanya apa yang baru saja dia lakukan. Abi Bangga dek.
Pertarungan belum usai sampai di sini, ternyata oleh pihak sekolah Adzka diminta menjadi tim inti di lomba puzzle estafet bersama dua rekannya. Tahukah kalian bahwa besok saat berlomba, saya juga diam-diam melihat Adzka dan tim. Ada 14 tim dan Adzka bersama tim mereka lomba di sesi kedua. Dari 7 tim hanya diambil 3 tim terbaik untuk masuk final. Iya Adzka dan Tim masuk final setelah finish di babak penyisihan.
Final dimulai Adzka dan tim terlihat semangat. Saat lomba berlangsung nampak mereka cekatan memasang puzzle. Sesekali Adzka terlihat menjinjit karena tubuhnya kecil juga belum terlalu tinggi untuk menyusun puzzle di atas meja secara bergantian.
Final dimulai Adzka dan tim terlihat semangat. Saat lomba berlangsung nampak mereka cekatan memasang puzzle. Sesekali Adzka terlihat menjinjit karena tubuhnya kecil juga belum terlalu tinggi untuk menyusun puzzle di atas meja secara bergantian.
Kolaborasi yang tepat menjadikan mereka Adzka dan tim keluar sebagai juara 1 mengunguli pemain lainnya. Lebih cepat dari yang diduga, jarak antara pemenang keduapun sangat jauh. Adzka dkk sempat keliling bazar dan belanja sambil menunggu pemeng kedua dan ketiga. Adzka kembali membuka mata hati saya untuk berfikir lebih luas atas apa yang saya lihat barusan. Baarakallahu Fikum Jamiian.
Lomba Puzzle itu apa sih sebenarnya?
Iya benar, lomba Puzzle tidak lain adalah lomba menyusun puzzle dengan catatan waktu tercepat dan tepat. Cepat selesai dan tepat penyusunannya. Puzzle rice ini adalah salah satu cabang lomba di kegiatan tahunan SDIT Iqra'1 Kota Bengkulu yang dikemas pada giat Semeru Expo 21 Anniversary SDIT Iqra'1 Kota Bengkulu.
Apa Saja Manfaat Bermain Puzzle?
1. Keterampilan Memecahkan Masalah
Bermain puzzle mampu memusatkan daya konsentrasi anak dalam memecahkan masalah, sehingga membuat otak berpikir dari berbagai sudut pandang menyatukan potongan-potongan puzzle yang ada.
Semakin sulit sebuah puzzle, maka anak akan lebih berpikir keras untuk memecahkan masalah.
2. Melatih Koordinasi Mata dan Tangan
Puzzle yang memiliki macam-macam gambar, bentuk, dan warna dapat membantu anak dalam meningkatkan koordinasi mata dan meningkatkan kerjasama dengan tangan.
Dengan bermain puzzle, belajar bergerak dan menyelesaikan permainan selesai dalam waktu bersamaan. koordinasi mata untuk melihat benda di sekitarnya dan mencocokkan saat mengambil potongan puzzle sangat melatih dan penuh keseriusan.
3. Mengembangkan Keterampilan Motorik
Saat bermain puzzle pada waktu anak mengambil dan memindahkan kepingan puzzle tanpa harus membuat permainan menjadi berantakan. Kehati-hatian ini menjadi tolak ukur keberhasilan mereka.
Dengan demikian anak-anak sudah meningkatkan keterampilan motorik halus dan motorik kasarnya. Jika keterampilannya semakin banyak maka akan membantu kemampuan motoriknya seperti menulis, makan, dan bergerak lebih luwes.
Wah harapannya Adzka akan semakin mandiri dan lebih matang ya Aamiin.
4. Mengasah Keterampilan Kognitif
Terkait dengan kita sebagai orang tua memberikan mainan puzzle untuk anak-anak, pada saat yang sama anak-anak kita belajar mengenal ukuran, gambar, bentuk, dan warna.
Pada kesempatan yang lain juga melatih keterampilan kognitif. Kerena permainan puzzle akan membantunya dalam mengajarkan alfabet, objek, dan angka yang menjadi dasar pembelajarannya nanti.
5. Melatih Kesabaran dan Daya Ingat
Bermain puzzle harus diselesaikan dengan fokus untuk menyusun gambar di bagian-bagian yang sudah disediakan.
Dari hal tersebut maka anak-anak sedang menjalankan proses kesabaran mencari cara untuk menyelesaikan permainan.
Puzzle juga terbukti meningkatkan kemampuan daya ingat anak. Saat anak bermain puzle, maka ia harus mengingat bagian yang diambil sudah dimasukkan atau belum. Anak juga harus menganalisis warna, ukuran, dan posisi kepingan puzzle ke tempat yango sesuai.
Ayo ajak anak-anak bermain puzzle sekarang. Dimulai dari yang paling sederhana hingga tersulit.
Oh iya, semoga saja ada korelasinya dengan daya cepat menghafal Al-Qur'an bagi anak-anak kita semua, termasuk Adzka tentunya.