Post Page Advertisement [Top]

  

Tinjauan Ilmiah dan Latar Belakang Paskibra (Pasukan 8) di SDIT Iqra 1 Kota Bengkulu



Dasar Psikologis dan Pedagogis: Tahap Perkembangan Peserta Didik

Keberadaan "Pasukan 8" (Paskibra) sejak kelas 5A pada tahun 2016 sangat relevan dengan tahapan perkembangan kognitif dan sosial siswa Sekolah Dasar.

Teori Perkembangan Kognitif Piaget: Pada usia sekitar kelas 5 SD (sekitar 10-11 tahun), siswa berada dalam tahap Operasional Konkret yang mulai beralih menuju tahap Operasional Formal. Mereka mampu memahami aturan yang lebih kompleks, urutan logis, dan tanggung jawab yang terstruktur. Latihan baris-berbaris dan pengibaran bendera membutuhkan pemahaman urutan, koordinasi, dan disiplin yang sesuai dengan tahap ini.

Perkembangan Sosial-Emosional (Erikson): Siswa SD berada dalam tahap Industri vs. Inferioritas. Keterlibatan dalam Paskibra memberikan mereka kesempatan untuk mencapai kompetensi dan rasa keberhasilan ("Industri") melalui penguasaan keterampilan teknis (baris-berbaris, formasi). Kepercayaan diri ini sangat penting untuk pembentukan identitas diri.

Rujukan: Santrock, J. W. (2018). Life-Span Development. (Mengulas tahapan perkembangan anak).

Dasar Pendidikan Karakter dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Inisiatif Paskibra sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang dipertahankan setiap angkatan (sejak 2016) merupakan implementasi konkret dari kurikulum berbasis karakter dan nasionalisme.

Karakter yang Dibentuk

Deskripsi Ilmiah

Disiplin dan Tanggung Jawab

Latihan rutin dan tugas pengibaran bendera secara langsung menanamkan konsep ketaatan pada aturan (rule compliance) dan tanggung jawab sosial terhadap tugas yang diemban, sesuai dengan tujuan pendidikan karakter (Lickona, 1991).

Kerja Sama (Kohesi Kelompok)

Formasi "Pasukan 8" mengharuskan sinkronisasi gerak yang sempurna. Hal ini melatih kohesi kelompok (group cohesion) dan interdependensi positif, di mana keberhasilan satu anggota bergantung pada yang lain. Ini adalah keterampilan sosial-emosional penting (Goleman, 1995).

Cinta Tanah Air/Nasionalisme

Peran aktif dalam upacara bendera dan peringatan Hari Besar Nasional menumbuhkan pemahaman dan internalisasi simbol-simbol negara, yang merupakan fondasi dari pendidikan kewarganegaraan (civic education) (Tinjauan Kurikulum Nasional).

Kepemimpinan (Leadership)

Anggota Pasukan 8, terutama pemimpin barisan, secara alamiah melatih kepemimpinan situasional dan ketegasan dalam komando, meski dalam skala kecil.

Rujukan: Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. (Konsep inti pendidikan karakter).

Dasar Manajerial dan Ekstrakurikuler: Efektivitas Program

Program yang telah berjalan secara konsisten sejak 2016 menunjukkan efektivitas manajerial dan dampak positif yang berkelanjutan.

Dampak Kegiatan Ekstrakurikuler (Ekstrakurikuler Effect): Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler terstruktur, seperti Paskibra, berkorelasi positif dengan peningkatan prestasi akademik, kehadiran di sekolah, dan penurunan masalah perilaku (Darling, 2005). Program yang berkelanjutan (setiap angkatan sejak 2016) mengindikasikan bahwa manfaat ini diakui oleh pihak sekolah.

Pemberian Warna pada Upacara: Kehadiran Paskibra yang terlatih (Pasukan 8) meningkatkan mutu pelaksanaan upacara bendera. Secara psikologis, ini menciptakan iklim sekolah yang positif, menumbuhkan rasa bangga (sense of pride), dan meningkatkan efikasi kolektif di antara seluruh warga sekolah (Goddard, 2002).

Rujukan: Darling, N. (2005). Participation in extracurricular activities and adolescent adjustment: Cross-sectional and longitudinal findings. (Korelasi positif antara ekstrakurikuler dan penyesuaian remaja).

Kesimpulan Ilmiah

Secara ilmiah, eksistensi "Pasukan 8" Paskibra di SDIT Iqra 1 Kota Bengkulu sejak tahun 2016 bukan sekadar tradisi, tetapi merupakan strategi pedagogis yang efektif dan terstruktur. Hal ini didukung oleh tiga pilar:

  1. Relevansi Developmental: Sesuai dengan kebutuhan psikologis dan kognitif siswa kelas 5 untuk menguasai kompetensi dan tanggung jawab.
  2. Internalisasi Karakter: Berfungsi sebagai laboratorium efektif untuk penanaman nilai disiplin, kerja sama tim, dan nasionalisme.
  3. Efektivitas Program: Program yang berkelanjutan ini terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap kualitas pelaksanaan upacara dan pembentukan iklim sekolah yang berkarakter.

 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin Tiktok @EfriDeplin juga YouTube Efri Deplin dan MrDeplinChannel. Terima kasih semoga menginspirasi.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib